Jumat, 16 Oktober 2015

Kemerdekaan Harga Mati (Tugas Membaca Pemahaman)



SOEKARNO
Ulasan Film “SOEKARNO”
 oleh Dina Noviana Prihandini






 Film Soekarno yang di sutradarai oleh Hanung Bramantyo dan di produseri oleh Raam Punjabi ini merupakan film yang menggambarkan tokoh para pendiri bangsa dalam meraih kemerdekaan Indonesia.
Film ini diperankan oleh Ario Bayu, Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, Tika Bravani, Tanta Ginting, Ferry Salim, dan banyak pemeran pembantu.
Awal film ini dimulai dari kelahiran Soekarno dari pasangan suami istri Raden Soekemi Sosrodiharjo (diperankan Sujiwo Tejo) dan Ida Ayu Nyoman Rai (diperankan Ayu Laksmi). Pada waktu kecil Soekarno memiliki nama Kusno Sosrodiharjo, namun karena selalu sakit-sakitan sang ayah yang beragama Islam dan masih melestarikan budaya Jawa memutuskan untuk mengganti namanya melalui tradisi selamatan dengan nama baru, Soekarno (diperankan Emir Mahira).

Setelah berganti nama, film berlanjut pada masa saat Soekarno remaja yang di perankan oleh Ario Bayu. Pada saat remaja Soekarno terlihat menjalin percintaan dengan seorang remaja Belanda. Namun karena saat itu status Indonesia yang sedang di jajah oleh bangsa Belanda, Soekarno mendapat penolakan keras dari keluarga gadis Belanda tersebut.

Selanjutnya film ini beralih pada saat Soekarno sudah menjadi pemuda yang aktif dalam kegiatan pidato-pidato politik. Soekarno telah memiliki seorang istri yang setia mendampinginya bernama Inggit Garnasih yang di perankan oleh Maudy Koesnaedi. Peran yang di mainkan Maudy Koesnaedi adalah sebagai istri yang setia mendampingi Soekarno, baik saat Soekarno sedang di penjara maupun pengeluaran biaya yang dilakukan Inggit untuk perjuangan Politik Soekarno. Pada saat dipenjara, Soekarno gemar menulis. Pada salah satu sidangnya Soekarno membacaka salah satu pidatonya dengan berapi-api dan membuat ricuh suasana sidang seperti digambarkan dalam film tersebut. Kemudian Soekarno di bebaskan karena masa tahanannya telah berakhir, saat itu dia telah mulai sakit-sakitan.

Film ini juga menceritakan bagaimana kehidupan Soekarno pada waktu di Bengkulu. Sehari-hari Soekarno mengajar anak-anak di Sekolah. Pada saat inilah Ario Bayu yaitu Soekarno terlibat asmara dengan salah satu muridnya yang di perankan oleh Tika Bravani yang bernama Fatmawati. Saat itu istri Soekarno kecewa karena suaminya ingin menikah lagi.

Saat itu Jepang telah masuk ke Indonesia. Perwira Jepang Sakaguchi yang di perankan oleh Ferry Salim terlihat terus mendekati Soekarno untuk melancarkan misi negaranya. Ferry Salim yang saat itu memerankan tokoh orang Jepang berbicara seperti orang asing yang baru bisa berbicara bahasa Indonesia tidak terlalu sempurna dan jelas. Selanjutnya Soekarno dan Inggit bercerai, saat itu Soekarno menikahi Tika Bravani yang menjadi muridnya yaitu Fatmawati dan melahirkan seorang anak bernama Guntur Soekarno Putra.




 Soekarno dan Hatta yang di perankan oleh Lukman Sardi terlihat sering berunding untuk melawan jepang. Lukman Sardi yang saat memerankan tokoh Hatta memakai kacamata sama seperti tokoh aslinya yang memakai kacamata. Akhirnya Soekarno dan Hatta membentuk beberapa panitia untuk Kemerdekaan dan merundingkan dasar Negara Indonesia. Terpilihlah Pancasila sebagai dasar Negara kita.

Film ini ditutup dengan adegan yang sangat mengharukan dan menyentuh. Saat teks proklamasi di bacakan dan bendera merah putih buatan Fatmawati dikibarkan. Indonesia yang baru dan bebas dari Bangsa lain baru saja dimulai saat teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno.

Film ini menyampaikan ajaran moral untu menghadapi apa yang ada di depan mata untuk di perangi dan mengajarkan untuk setia. Seperti halnya Soekarno yang ingin menikahi Fatmawati tapi Inggit masih menjadi istrinya yang sah, akhirnya Soekarno pun meminta ijin walau akhirnya dia harus bercerai dengan Inggit dan baru bisa menikah dengan Fatmawati setelah selesai perceraiannya. Namun sayang, banyak penggunaan bahasa asing yang digunakan pada film ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar