Kamis, 17 Desember 2015

Tugas Landasan Kependidikan



LANDASAN KEPENDIDIKAN
Landasan
è Dasar tempat berpijak atau tempat dimulainya suatu perbuatan.
Macam-macam landasan pendidikan :
1.

Landasan filosofis
Landasan filosofis sebagai salah satu fondasi dalam pelaksanaan pendidikan berhubungan dengan si
stem nilai. Sistem nilai merupakan pandangan seseorang tentang “sesuatu” yang
 berkaitan dengan arti kehidupan (pandangan hidup). Bagi bangsa Indonesia, pandangan hidupnya adalah Pancasila. Pancasila sebagai landasan filosofis pendidikan mempunyai makna:
-          Dalam merumuskan pendidikan harus dijiwai dan didasarkan pada Pancasila.
-          Sistem pendidikan nasional haruslah berlandaskan Pancasila.
-          Hakikat manusia haruslah diwujudkan melalui pendidikan, sehingga tercipta manusia Indonesia yang dicita-citakan Pancasila.
 2.

Landasan sosiologis
Pendidikan tidak berlangsung dalam keadaan vakum sosial. Dari generasi ke generasi selalu mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain:
a.       Perubahan Teknologi Dampaknya: - Individu memiliki keterampilan baru. - Sekolah dituntut agar lulusannya dapat menyesuaikan perkembangan jaman. - Sekolah mulai menggunakan media pembelajaran yang lebih canggih.
b.      Perubahan demografi (pertambahan jumlah penduduk) Dampaknya: - Pengembangan kebijaksanaan pendidikan. - Pembatasan secara ketat penerimaan siswa baru. - Tidak seimbangnya pertambahan penduduk dengan fasilitas pendidikan.
c.       Urbanisasi dan sub-urbanisasi Dampaknya: - Sekolah bertanggungjawab atas penyesuaian diri terhadap penduduk kota. - Sekolah berperan dan membantu mekanisme kontrol sosial di masyarakat. - Sekolah mempersiapkan lulusannya untuk dapat hidup di kota.
d.      Perubahan politik masyarakat, bangsa dan negara  Dampaknya: - Meningkatnya keterlibatan pemerintahan di dalam kegiatan anggota masyarakat. - Berkembangnya saling ketergantungan antar pemerintahan negara.
3.

Landasan kultural
Pendidikan dapat dikonsepkan sebagai proses budaya manusia. Kegiatannya dapat  berwujud sebagai upaya yang dipikirkan, dirasakan, dan dikehendaki manusia. Pada hakikatnya manusia sebagai mahkluk budaya dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan setempat. Salah satu cara untuk memelihara kebudayaan adalah melalui pengajaran. Jadi  pendidikan dapat berfungsi sebagai penyampai, pelestari, dan pengembang kebudayaan.
 4.

Landasan psikologis
Psikologi sebagai ilmu bantu yang mendasari pelaksanaan pendidikan berorientasi pada tiga hal yaitu: hakikat siswa, proses belajar dan peranan guru. Karena guru merupakan sentral pengendalian proses belajar-mengajar, maka dalam  penyampaian pesan, guru harus mampu mendasarkan pada: - Perbedaan individu siswa - Prinsip-prinsip belajar Dalam kehidupannya, manusia selalu terlibat dalam kegiatan belajar. Teori belajar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Teori Disiplin Mental - Belajar sebagai usaha melatih dan mendisiplinkan daya pikir (disiplin mental). - Memberikan peluang kepada anak didik untuk berkembang sesuai kehendak Tuhan (aktualisasi). - Mengasosiasikan ide baru dengan ide lama yang telah terdapat dalam jiwa kita (appersepsi).
2.      Rumpun Behaviorisme - perubahan tingkah laku yang dapat diamati yang dapat terjadi melalui stimulus dan respons yang dihubungkan dengan prinsip mekanis (Conditioning S-R )
3.      Rumpun Gestalt-Medan - keseluruhan lebih bermakna daripada bagian-bagian (teori
 Insight 
) - pemahaman bertujuan (
Goal-Insight 
) -
 Medan-Kognitif
Yang harus diperhatikan demi keberhasilan kegiatan belajar adalah: - stimulus belajar - perhatian siswa - keaktifan siswa - penguatan dan umpan balik
5.
 Landasan ilmiah dan teknologis
Salah satu misi pendidikan adalah membekali peserta didik agar dapat mengembangkan iptek. Hubungan antara pendidikan dan iptek adalah saling timbal balik, yaitu: - Kemajuan pendidikan diarahkan untuk kemajuan iptek - Perkembangan iptek akan berpengaruh pada perkembangan pendidikan
ILMU BANTU DALAM PENDIDIKAN
Adapun ilmu bantu dalam pendidikan adalah ilmu ilmu yang dijadikan landasan untuk membantu proses pendidikan yang merupakan strategi, cara berpikir atau model berpikir dalam masalah pendidikan.
Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antara lain:
Ilmu-ilmu biologi, misalnya ; Embriologi, Anatomi, Fisiologi, dan lain sebagainya.
Ilmu jiwa, misalnya; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa Perkembangan, Ilmu Jiwa Sosial
Ilmu-ilmu social, misalnya; Sosial, Ekonomi, Hukum, dan lain sebagainya.

Tugas Landasan Kependidikan



LANDASAN KEPENDIDIKAN
Landasan
è Dasar tempat berpijak atau tempat dimulainya suatu perbuatan.
Macam-macam landasan pendidikan :
1.

Landasan filosofis
Landasan filosofis sebagai salah satu fondasi dalam pelaksanaan pendidikan berhubungan dengan si
stem nilai. Sistem nilai merupakan pandangan seseorang tentang “sesuatu” yang
 berkaitan dengan arti kehidupan (pandangan hidup). Bagi bangsa Indonesia, pandangan hidupnya adalah Pancasila. Pancasila sebagai landasan filosofis pendidikan mempunyai makna:
-          Dalam merumuskan pendidikan harus dijiwai dan didasarkan pada Pancasila.
-          Sistem pendidikan nasional haruslah berlandaskan Pancasila.
-          Hakikat manusia haruslah diwujudkan melalui pendidikan, sehingga tercipta manusia Indonesia yang dicita-citakan Pancasila.
 2.

Landasan sosiologis
Pendidikan tidak berlangsung dalam keadaan vakum sosial. Dari generasi ke generasi selalu mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain:
a.       Perubahan Teknologi Dampaknya: - Individu memiliki keterampilan baru. - Sekolah dituntut agar lulusannya dapat menyesuaikan perkembangan jaman. - Sekolah mulai menggunakan media pembelajaran yang lebih canggih.
b.      Perubahan demografi (pertambahan jumlah penduduk) Dampaknya: - Pengembangan kebijaksanaan pendidikan. - Pembatasan secara ketat penerimaan siswa baru. - Tidak seimbangnya pertambahan penduduk dengan fasilitas pendidikan.
c.       Urbanisasi dan sub-urbanisasi Dampaknya: - Sekolah bertanggungjawab atas penyesuaian diri terhadap penduduk kota. - Sekolah berperan dan membantu mekanisme kontrol sosial di masyarakat. - Sekolah mempersiapkan lulusannya untuk dapat hidup di kota.
d.      Perubahan politik masyarakat, bangsa dan negara  Dampaknya: - Meningkatnya keterlibatan pemerintahan di dalam kegiatan anggota masyarakat. - Berkembangnya saling ketergantungan antar pemerintahan negara.
3.

Landasan kultural
Pendidikan dapat dikonsepkan sebagai proses budaya manusia. Kegiatannya dapat  berwujud sebagai upaya yang dipikirkan, dirasakan, dan dikehendaki manusia. Pada hakikatnya manusia sebagai mahkluk budaya dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan setempat. Salah satu cara untuk memelihara kebudayaan adalah melalui pengajaran. Jadi  pendidikan dapat berfungsi sebagai penyampai, pelestari, dan pengembang kebudayaan.
 4.

Landasan psikologis
Psikologi sebagai ilmu bantu yang mendasari pelaksanaan pendidikan berorientasi pada tiga hal yaitu: hakikat siswa, proses belajar dan peranan guru. Karena guru merupakan sentral pengendalian proses belajar-mengajar, maka dalam  penyampaian pesan, guru harus mampu mendasarkan pada: - Perbedaan individu siswa - Prinsip-prinsip belajar Dalam kehidupannya, manusia selalu terlibat dalam kegiatan belajar. Teori belajar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Teori Disiplin Mental - Belajar sebagai usaha melatih dan mendisiplinkan daya pikir (disiplin mental). - Memberikan peluang kepada anak didik untuk berkembang sesuai kehendak Tuhan (aktualisasi). - Mengasosiasikan ide baru dengan ide lama yang telah terdapat dalam jiwa kita (appersepsi).
2.      Rumpun Behaviorisme - perubahan tingkah laku yang dapat diamati yang dapat terjadi melalui stimulus dan respons yang dihubungkan dengan prinsip mekanis (Conditioning S-R )
3.      Rumpun Gestalt-Medan - keseluruhan lebih bermakna daripada bagian-bagian (teori
 Insight 
) - pemahaman bertujuan (
Goal-Insight 
) -
 Medan-Kognitif
Yang harus diperhatikan demi keberhasilan kegiatan belajar adalah: - stimulus belajar - perhatian siswa - keaktifan siswa - penguatan dan umpan balik
5.
 Landasan ilmiah dan teknologis
Salah satu misi pendidikan adalah membekali peserta didik agar dapat mengembangkan iptek. Hubungan antara pendidikan dan iptek adalah saling timbal balik, yaitu: - Kemajuan pendidikan diarahkan untuk kemajuan iptek - Perkembangan iptek akan berpengaruh pada perkembangan pendidikan
ILMU BANTU DALAM PENDIDIKAN
Adapun ilmu bantu dalam pendidikan adalah ilmu ilmu yang dijadikan landasan untuk membantu proses pendidikan yang merupakan strategi, cara berpikir atau model berpikir dalam masalah pendidikan.
Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antara lain:
Ilmu-ilmu biologi, misalnya ; Embriologi, Anatomi, Fisiologi, dan lain sebagainya.
Ilmu jiwa, misalnya; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa Perkembangan, Ilmu Jiwa Sosial
Ilmu-ilmu social, misalnya; Sosial, Ekonomi, Hukum, dan lain sebagainya.

Linguistik Umum



Linguistik Umum

1.    Apa yang di maksud dengan bahasa sebagai hasil kebudayaan dan bahasa sebagai alat kebudayaan ?


Bahasa sebagai hasil kebudayaan
Artinya bahasa yang dituturkan oleh suatu masyarakat adalah cerminan keseluruhan budaya masyarakat itu. Bahasa yang dipergunakan atau diucapkan oleh suatu kelompok masyarakat adalah suatu refleksi atau cermin keseluruhan kebudayaan masyarakat tersebut. Pada pelaksanaan upacara ritual, yang masing-masing menggunakan bahasa. Peristiwa budaya semacam itu akan menghasilkan bahasa.

Bahasa sebagai alat atau sarana kebudayaan
Dalam hubungan ini, bahasa berperan sebagai alat atau sarana kebudayaan, baik untuk perkembangan, transmisi maupun penginventarisannya. Kebudayaan Indonesia dikembangkan melalui bahasa Indonesia. Pemerkaan khazanah kebudayaan Indonesia melalui kebudayaan daerah dan kebudayaan asing, misalnya, dilakukan dengan menggunakan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Khazanah kebudayaan Indonesia tersebut juga disebarkan atau dijelaskan melalui bahasa Indonesia sebab penerimaan kebudayaan hanya bisa terwujud apabila kebudayaan itu dimengerti, dipahami, dan dijunjung masyarakat pemilik kebudayaan itu sendiri. Dengan demikian, bahasa memainkan peranan penting. Bahkan, sering dinyatakan bahwa kebudayaan dapat terjadi apabila bahasa ada karena bahasalah yang menginginkan terbentuknya kebudayaan.
Bahasa digunakan sebagai ekspresi nilai-nilai budaya. Nilai-nilai budaya yang dapat disampaikan oleh bahasa sebagai jalur penerus kebudayaan terbagi atas tiga bagian kebudayaan yang saling berkaitan, kebudayaan ekspresi, kebudayaan tradisi, dan kebudayaan fisik.