Kamis, 17 Desember 2015

Tugas Biografi



BIOGRAFI
Anis Thasia Linda Apsari
“Si Cantik Penakluk Ibu Kota”

Lahir dari keluarga yang sederhana, si cantik ini berjuang sendirian di ibu kota. Penakluk ibu kota yang datang dari desa yang jauh dari keramaian. Namanya Anis, dia seorang mahasiswi. Nama lengkapnya Anis Thasia Linda Apsari. Nama panggilannya Anis. Anis menjadi mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Komunikasi jurusan Akuntansi di salah satu universitas swasta yaitu Binus University yang terletak di Jakarta Barat. Mungkin tidak banyak orang mengenalnya, karena Anis adalah anak perantauan. Rumahnya yang jauh dengan kampusnya membuat Anis tidak aktif berorganisasi di kampusnya. Anis juga membiayai kuliahnya sendiri dengan cara bekerja paruh waktu di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta.

Anis lahir di Brebes 14 April 1994, campuran darah sunda dari Ibunya dan darah jawa dari Ayahnya. Ayahnya bernama Tarsono. Ibunya bernama Eti. Ayah dan Ibu Anis tinggal di Palembang. Anis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Adik pertamanya bernama Amelia Nurul Rizqi, ikut bersama Ayah dan Ibunya tinggal di Palembang. Adik keduanya bernama Andhika Oka Fauzan, diasuh oleh saudaranya di kampung yaitu di Brebes.

Anis bertempat tinggal di Desa Salarum Kecamatan Salem Kabupaten Brebes. Tempatnya berudara sejuk karena di sana masih banyak pepohonan besar yang menghalangi sinar matahari. Selain tempatnya yang sejuk, di sana juga masih pedesaan yang masih jauh dari keramaian kota atau tempat-tempat perbelanjaan, hanya ada toko-toko kecil yang menyediakan kebutuhan masyarakatnya.

Orangtuanya bermata pencaharian pedagang bakso yang setiap hari bekerja keras untuk anak-anaknya. Orangtuanya selalu kompak, mereka selalu berjualan berdua setiap harinya. Setiap malam mereka selalu mempersiapkan dagangan yang akan mereka jual esok harinya. Tempat mereka berjualan juga merupakan tempat sewaan, bukan tempat milik mereka sendiri.

Pada usia kecil Anis tidak masuk Taman Kanak-kanak, tapi langsung masuk SD. Saat SD kepintarannya yang menonjol membuat Anis menjadi panutan dan disenangi oleh guru-gurunya. Anis selalu mendapat peringkat pertama di kelas setiap tahunnya. Itulah mengapa Anis disenangi oleh orangtua murid lain. Sikapnya yang bersahabat juga menjadi nilai tambah bagi Anis. Saat SD Anis juga sering mengikuti lomba-lomba. Seperti lomba membaca puisi, menggambar, dan lainnya. Prestasi yang di peroleh Anis sangat membanggakan orangtuanya. Padahal saat itu Ibunya berada di Singapura bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW), tapi Anis bisa membuktikan bahwa dia mampu untuk berprestasi walau jauh dari Ibunya.

Setelah lulus SD, Anis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri. Di SMP Negeri 01 Salem Anis menuntut ilmu selama tiga tahun. Saat SMP Anis aktif di organisasi Osis dan paduan suara. Sayang prestasi akademiknya menurun, tidak lagi mendapat peringkat di kelasnya. Mungkin karena aktifnya Anis di organisasi yang menyita waktu untuk belajarnya, sehingga prestasinya menurun. Akhirnya pada saat Ujian Nasional Anis membuktikan bahwa dia benar-benar serius dalam belajar. Saat Ujian Nasional Anis mendapat nilai tertinggi di antara siswa yang ada di sekolahnya, dan itu membuat Anis benar-benar senang. Orangtua Anis pun tentu saja ikut senang dengan prestasi yang di raih oleh anaknya.

Anis melanjutkan sekolahnya ke SMK. Saat itu orangtua Anis mendapat pekerjaan di Bekasi, sehingga mereka harus pindah ke Bekasi. Itu membuat Anis harus memilih, apakah dia tetap melanjutkan sekolahnya di kampung atau ikut bersama orangtuanya dan melanjutkan sekolahnya di Bekasi. Akhirnya Anis memutuskan untuk ikut kedua orangtuanya ke Bekasi. Karena faktor ekonomi, Anis mendaftar di SMK Abdi Karya Bekasi karena orangtuanya takut tidak bisa membiayai Anis untuk ke perguruan tinggi. Orangtuanya berpikir jika Anis masuk ke SMK, setelah lulus dia bisa langsung bekerja. Anis mengambil jurusan komputer. Di Bekasi, Anis dan keluarganya membeli rumah sederhana hasil dari orangtuanya bekerja.

Lulus dari SMK, Anis tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi. Anis melamar pekerjaan di beberapa tempat, sampai akhirnya ada seorang teman Anis yang menawari Anis untuk bekerja di bioskop. Akhirnya Anis menerima tawaran temannya tersebut. Anis bekerja di bioskop tetapi dia berpisah dengan orangtuanya. Saat itu orangtua Anis pindah ke Palembang dan Anis hidup sendiri di Jakarta sebagai anak kos. Anis bekerja di bioskop selama 2 tahun, setelah itu dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah.

Akhirnya Anis mendaftar di salah satu universitas swasta di Jakarta jurusan akuntansi, tapi Anis tidak ingin membebani orangtuanya. Anispun memutuskan untuk kuliah sambil bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri. Anis dapat membiayai uang kuliahnya sendiri setiap semesternya, juga untuk biaya hidupnya di Jakarta sehari-hari. Anis sudah terbiasa hidup mandiri sendirian di Jakarta. Walaupun sibuk dengan rutinitasnya, Anis selalu pulang saat Idul Fitri tiba. Terkadang Anis pulang ke Palembang untuk bertemu dengan orangtuanya dan adiknya. Sekarang Anis sudah semester 3, dia bercita-cita untuk menjadi seorang pegawai bank. Dari situlah dia bersemangat untuk bekerja dan kuliah demi cita-citanya untuk membahagiakan orangtuanya.                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar