BIOGRAFI
Anis
Thasia Linda Apsari
“Si
Cantik Penakluk Ibu Kota”
Lahir
dari keluarga yang sederhana, si cantik ini berjuang sendirian di ibu kota. Penakluk
ibu kota yang datang dari desa yang jauh dari keramaian. Namanya Anis, dia
seorang mahasiswi. Nama lengkapnya Anis Thasia Linda Apsari. Nama panggilannya
Anis. Anis menjadi mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Komunikasi jurusan Akuntansi
di salah satu universitas swasta yaitu Binus University yang terletak di
Jakarta Barat. Mungkin tidak banyak orang mengenalnya, karena Anis adalah anak
perantauan. Rumahnya yang jauh dengan kampusnya membuat Anis tidak aktif
berorganisasi di kampusnya. Anis juga membiayai kuliahnya sendiri dengan cara
bekerja paruh waktu di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta.
Anis
lahir di Brebes 14 April 1994, campuran darah sunda dari Ibunya dan darah jawa
dari Ayahnya. Ayahnya bernama Tarsono. Ibunya bernama Eti. Ayah dan Ibu Anis
tinggal di Palembang. Anis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Adik
pertamanya bernama Amelia Nurul Rizqi, ikut bersama Ayah dan Ibunya tinggal di
Palembang. Adik keduanya bernama Andhika Oka Fauzan, diasuh oleh saudaranya di
kampung yaitu di Brebes.
Anis
bertempat tinggal di Desa Salarum Kecamatan Salem Kabupaten Brebes. Tempatnya
berudara sejuk karena di sana masih banyak pepohonan besar yang menghalangi
sinar matahari. Selain tempatnya yang sejuk, di sana juga masih pedesaan yang
masih jauh dari keramaian kota atau tempat-tempat perbelanjaan, hanya ada
toko-toko kecil yang menyediakan kebutuhan masyarakatnya.
Orangtuanya
bermata pencaharian pedagang bakso yang setiap hari bekerja keras untuk anak-anaknya.
Orangtuanya selalu kompak, mereka selalu berjualan berdua setiap harinya.
Setiap malam mereka selalu mempersiapkan dagangan yang akan mereka jual esok
harinya. Tempat mereka berjualan juga merupakan tempat sewaan, bukan tempat
milik mereka sendiri.
Pada
usia kecil Anis tidak masuk Taman Kanak-kanak, tapi langsung masuk SD. Saat SD
kepintarannya yang menonjol membuat Anis menjadi panutan dan disenangi oleh
guru-gurunya. Anis selalu mendapat peringkat pertama di kelas setiap tahunnya.
Itulah mengapa Anis disenangi oleh orangtua murid lain. Sikapnya yang
bersahabat juga menjadi nilai tambah bagi Anis. Saat SD Anis juga sering
mengikuti lomba-lomba. Seperti lomba membaca puisi, menggambar, dan lainnya.
Prestasi yang di peroleh Anis sangat membanggakan orangtuanya. Padahal saat itu
Ibunya berada di Singapura bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW), tapi Anis
bisa membuktikan bahwa dia mampu untuk berprestasi walau jauh dari Ibunya.
Setelah
lulus SD, Anis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri. Di SMP Negeri 01 Salem Anis
menuntut ilmu selama tiga tahun. Saat SMP Anis aktif di organisasi Osis dan
paduan suara. Sayang prestasi akademiknya menurun, tidak lagi mendapat
peringkat di kelasnya. Mungkin karena aktifnya Anis di organisasi yang menyita
waktu untuk belajarnya, sehingga prestasinya menurun. Akhirnya pada saat Ujian
Nasional Anis membuktikan bahwa dia benar-benar serius dalam belajar. Saat
Ujian Nasional Anis mendapat nilai tertinggi di antara siswa yang ada di
sekolahnya, dan itu membuat Anis benar-benar senang. Orangtua Anis pun tentu
saja ikut senang dengan prestasi yang di raih oleh anaknya.
Anis
melanjutkan sekolahnya ke SMK. Saat itu orangtua Anis mendapat pekerjaan di
Bekasi, sehingga mereka harus pindah ke Bekasi. Itu membuat Anis harus memilih,
apakah dia tetap melanjutkan sekolahnya di kampung atau ikut bersama
orangtuanya dan melanjutkan sekolahnya di Bekasi. Akhirnya Anis memutuskan
untuk ikut kedua orangtuanya ke Bekasi. Karena faktor ekonomi, Anis mendaftar
di SMK Abdi Karya Bekasi karena orangtuanya takut tidak bisa membiayai Anis
untuk ke perguruan tinggi. Orangtuanya berpikir jika Anis masuk ke SMK, setelah
lulus dia bisa langsung bekerja. Anis mengambil jurusan komputer. Di Bekasi,
Anis dan keluarganya membeli rumah sederhana hasil dari orangtuanya bekerja.
Lulus
dari SMK, Anis tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi. Anis melamar
pekerjaan di beberapa tempat, sampai akhirnya ada seorang teman Anis yang
menawari Anis untuk bekerja di bioskop. Akhirnya Anis menerima tawaran temannya
tersebut. Anis bekerja di bioskop tetapi dia berpisah dengan orangtuanya. Saat
itu orangtua Anis pindah ke Palembang dan Anis hidup sendiri di Jakarta sebagai
anak kos. Anis bekerja di bioskop selama 2 tahun, setelah itu dia memutuskan
untuk melanjutkan kuliah.
Akhirnya
Anis mendaftar di salah satu universitas swasta di Jakarta jurusan akuntansi,
tapi Anis tidak ingin membebani orangtuanya. Anispun memutuskan untuk kuliah
sambil bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri. Anis dapat membiayai uang
kuliahnya sendiri setiap semesternya, juga untuk biaya hidupnya di Jakarta
sehari-hari. Anis sudah terbiasa hidup mandiri sendirian di Jakarta. Walaupun
sibuk dengan rutinitasnya, Anis selalu pulang saat Idul Fitri tiba. Terkadang
Anis pulang ke Palembang untuk bertemu dengan orangtuanya dan adiknya. Sekarang
Anis sudah semester 3, dia bercita-cita untuk menjadi seorang pegawai bank.
Dari situlah dia bersemangat untuk bekerja dan kuliah demi cita-citanya untuk
membahagiakan orangtuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar