Jumat, 16 Desember 2016

Tugas P. Naka : "(Haruskah) Ujian Nasional dihapuskan ?"

Menanggapi tulisan Setia Naka Andrian Menimbang Keberadaan Ujian Nasional, saya sangat setuju dengan tulisan tersebut. Banyak pandangan yang berbeda tiap-tiap orang menilai Ujian Nasional (UN). Misalkan saja dari pelajar itu sendiri. Dari pengalaman saya yang pernah mengikuti Ujian Nasional, banyak diantara peserta Ujian yang menggerutu mengenai Ujian Nasional. Mereka merasa tidak adil jika perjuangan mereka selama bertahun-tahun hanya ditentukan dalam waktu tiga hari saja.

Bagi saya pribadi, saya setuju jika Ujian Nasional dihapuskan. Banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi saat Ujian dilaksanakan. Selain itu, Ujian Nasional juga seakan menjadi momok yang membuat pelajar kalangkabut dan stres dibuatnya. Persiapan untuk menghadapi Ujian Nasional pun sangat menyita waktu. Pelajar diharuskan berangkat pagi hari untuk tambahan mata pelajaran yang akan di ujikan. Sore harinya, pelajar juga harus mengikuti kelas tambahan untuk mata pelajaran yang diujikan pula. Kegiatan pelajar seakan-akan dari pagi sampai sore hari hanya untuk membahas Ujian Nasional, padahal persiapan Ujian Nasional biasanya diadakan beberapa bulan sebelum Ujian dilaksanakan. Akhirnya, membuat pelajar akan merasa tertekan dan stres.

Alangkah lebih baiknya jika pihak Sekolah mengadakan Ujian evaluasi bagi tiap mata pelajaran, dan bukan hanya pelajaran tertentu saja. Kelulusan pelajar juga ditentukan Sekolah bukan ditentukan pemerintah pusat. Dengan cara demikian, pelajar tidak merasa tertekan dan masih bisa mengukur sejauh mana pengetahuan dan kemampuan yang telah mereka capai selama ini.
(Dina noviana, 15410144/3D PBSI)

1 komentar: