Moral Vs Teknologi
Opini
yang terdapat dalam Tribun Jateng edisi
Jumat, 23 Desember 2016 berjudul “Ibu,
Televisi dan Generasi Internet” karya Tri Pujianti patut untuk
diperhitungkan isinya. Generasi sekarang identik dengan kemajuan teknologi yang
semakin hari semakin berkembang dan tidak terkontrol penggunaanya. Pengguna
Internet tidak pernah terbatas umur. Mulai dari anak SD, sampai anak kuliahan,
dan orang tua mengenal penggunaan internet. Mudahnya menggunakan internet
membuat sebagian orang lebih mengandalkan internet untuk mencari informasi
dibandingkan turun langsung ke lapangan.
Semua informasi yang diinginkan bisa diakses melalui
internet. Mulai dari berita pemerintahan, artis, sampai kasus kekerasan dan
terorisme semua bisa dengan mudah diakses oleh siapa saja pengguna internet.
Tak terkecuali anak dibawah umur, mereka bisa mengakses apa pun yang mereka
inginkan. Penggunaan internet sangat bermanfaat jika digunakan sesuai
fungsinya, tetapi jika sudah disalahgunakan dan di gunakan untuk mecari hal-hal
yang berisi konten-konten negatif, contohnya foto-foto senonoh dan
konten-konten negatif lainnya. Berbahaya bagi perkembangan moral anak bangsa
jika internet disalahgunakan seperti itu.
Selain untuk mencari informasi, internet sekarang bisa
menjadi media untuk saling mencaci satu sama lain. Semua orang bebas untuk
berkomentar dan mengungkapkan perasaannya kepada siapa pun dan bagaimana pun
ungkapannya. Berkata kasar sekali pun, jika sudah berbicara melalui internet,
tidak ada yang bisa mencegahnya. Namun, sekarang ini telah diberlakukan
Undang-Undang tentang IT untuk mengontrol orang-orang agar tidak sembarangan
berkomentar untuk orang lain.
Internet sangat banyak manfaatnya. Anak-anak juga bisa
memanfaatkan internet sebagai referensi. Namun, tentu harus dibawah pengawasan
orang tua mereka. Para orang tua terutama Ibu, harus siap siaga untuk mengawasi
anak-anak mereka dari dampak negatifnya internet. Penggunaan internet bagi
anak-anak memang seharusnya diawasi oleh orang tua dan dibatasi penggunaannya
dengan selalu mengawasi anak-anak mereka dalam memanfaatkan internet.
Tidak berbeda jauh dengan internet, televisi juga
seharusnya bisa jadi sumber informasi dan pendidikan bagi anak bangsa. Jika
digunakan dan dimanfaatkan sesuai fungsinya masing-masing, internet dan
televisi bisa menjadi sarana penyampai informasi dan sumber informasi bagi
masyarakat. Namun sayang, sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan televisi
yang sudah tidak mementingkan fungsi positif televisi bagi anak bangsa.
Banyaknya
saluran televisi swasta, banyak pula tayangan-tayangan yang bersifat tidak
mendukung perkembangan moral anak bangsa. Jika dilihat dari segi penonton,
anak-anak masih senang untuk menonton televisi jika sedang berada dirumah.
Berbeda dengan orang dewasa yang sudah mempunyai kesibukannya masing-masing.
Namun, banyaknya penonton anak-anak tidak sebanding dengan tayangan yang layak
ditonton oleh anak-anak.
Tayangan yang ada di televisi swasta
tidak sesuai dengan umur anak-anak. Kebanyakan, mereka menayangkan tentang
politik dan bahkan sampai kampanye sebuah partai didalam sebuah iklan.
Banyaknya kepentingan-kepentingan politik yang ditayangkan dan mendominasi
televisi kita di Indonesia. Bahkan, tayangan langsung sebuah persidangan salah
satu kasus pembunuhan juga dijadikan tujuan utama untuk ditayangkan dibanding
tayangan-tayangan edukasional.
Selain
itu, banyaknya tayangan sinetron-sinetron yang tidak mendidik bagi perkembangan
anak. Tidak ada pilihan lain lagi bagi anak-anak selain mereka menonton tayangan
yang ada di televisi. Anak-anak yang seharusnya sedang mengalami perkembangan
bagi moralnya harus menonton tayangan sinetron, gosip, kasus kekerasan, dan
lain-lain. Bisa di bayangkan bagaimana nasib anak bangsa kelak ketika sudah
dewasa. Konten-konten yang tidak sesuai dengan umur mereka, tidak pantas dan
tidak cocok untuk di tonton anak-anak dibawah umur, apalagi jika mereka
menonton televisi setiap hari.
Disinilah
peran Ibu sebagai orang tua sangat diperlukan. Ibu harus mengawasi perkembangan
anak-anaknya. Mulai dari apa pun yang mereka lakukan sehari-hari, sampai
tayangan apa yang mereka tonton. Ibu harus mengawasi dan mendampingi
anak-anaknya dalam melakukan kegiatan apa pun, termasuk menggunakan internet
dan menonton televisi. Jangan sampai Ibu sebagai orang tua lengah mengawasi dan
menjaga anak-anaknya.
Pentingnya
mendampingi anak-anak saat menonton televisi sangat berpengaruh pada sikap dan
perilaku mereka. Anak-anak cenderung mencontoh apa yang mereka lihat. Sangat
berbahaya jika mereka menonton tayangan yang tidak baik, contohnya tayangan
perkelahian atau kekerasan. Tidak menutup kemungkinan mereka akan mencontoh dan
melakukan apa yang mereka lihat. Benar-benar tidak baik bagi perkembangan
anak-anak jika tidak diawasi.
Ibu
harus mengarahkan dan memberi pengertian batasan-batasan yang boleh dilakukan
dan boleh dilihat mengenai internet dan televisi selain mengawasi mereka. Jika
anak-anak sudah diberi pengertian dan diawasi dengan baik, maka kecil
kemungkinan mereka mempunyai sikap dan tingkah diluar umur mereka. Pekerjaan
yang kelihatannya sederhana, tetapi harus menjadi perhatian serius bagi semua
orang tua.
-
Dina Noviana Prihandini, Mahasiswa
Universitas PGRI Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar