Sabtu, 24 Desember 2016

Tugas P. Naka : "Moral Vs Teknologi"



Moral Vs Teknologi

Opini yang terdapat dalam Tribun Jateng edisi Jumat, 23 Desember 2016 berjudul “Ibu, Televisi dan Generasi Internet” karya Tri Pujianti patut untuk diperhitungkan isinya. Generasi sekarang identik dengan kemajuan teknologi yang semakin hari semakin berkembang dan tidak terkontrol penggunaanya. Pengguna Internet tidak pernah terbatas umur. Mulai dari anak SD, sampai anak kuliahan, dan orang tua mengenal penggunaan internet. Mudahnya menggunakan internet membuat sebagian orang lebih mengandalkan internet untuk mencari informasi dibandingkan turun langsung ke lapangan.
            Semua informasi yang diinginkan bisa diakses melalui internet. Mulai dari berita pemerintahan, artis, sampai kasus kekerasan dan terorisme semua bisa dengan mudah diakses oleh siapa saja pengguna internet. Tak terkecuali anak dibawah umur, mereka bisa mengakses apa pun yang mereka inginkan. Penggunaan internet sangat bermanfaat jika digunakan sesuai fungsinya, tetapi jika sudah disalahgunakan dan di gunakan untuk mecari hal-hal yang berisi konten-konten negatif, contohnya foto-foto senonoh dan konten-konten negatif lainnya. Berbahaya bagi perkembangan moral anak bangsa jika internet disalahgunakan seperti itu.
            Selain untuk mencari informasi, internet sekarang bisa menjadi media untuk saling mencaci satu sama lain. Semua orang bebas untuk berkomentar dan mengungkapkan perasaannya kepada siapa pun dan bagaimana pun ungkapannya. Berkata kasar sekali pun, jika sudah berbicara melalui internet, tidak ada yang bisa mencegahnya. Namun, sekarang ini telah diberlakukan Undang-Undang tentang IT untuk mengontrol orang-orang agar tidak sembarangan berkomentar untuk orang lain.
            Internet sangat banyak manfaatnya. Anak-anak juga bisa memanfaatkan internet sebagai referensi. Namun, tentu harus dibawah pengawasan orang tua mereka. Para orang tua terutama Ibu, harus siap siaga untuk mengawasi anak-anak mereka dari dampak negatifnya internet. Penggunaan internet bagi anak-anak memang seharusnya diawasi oleh orang tua dan dibatasi penggunaannya dengan selalu mengawasi anak-anak mereka dalam memanfaatkan internet.
            Tidak berbeda jauh dengan internet, televisi juga seharusnya bisa jadi sumber informasi dan pendidikan bagi anak bangsa. Jika digunakan dan dimanfaatkan sesuai fungsinya masing-masing, internet dan televisi bisa menjadi sarana penyampai informasi dan sumber informasi bagi masyarakat. Namun sayang, sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan televisi yang sudah tidak mementingkan fungsi positif televisi bagi anak bangsa.
Banyaknya saluran televisi swasta, banyak pula tayangan-tayangan yang bersifat tidak mendukung perkembangan moral anak bangsa. Jika dilihat dari segi penonton, anak-anak masih senang untuk menonton televisi jika sedang berada dirumah. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah mempunyai kesibukannya masing-masing. Namun, banyaknya penonton anak-anak tidak sebanding dengan tayangan yang layak ditonton oleh anak-anak.
            Tayangan yang ada di televisi swasta tidak sesuai dengan umur anak-anak. Kebanyakan, mereka menayangkan tentang politik dan bahkan sampai kampanye sebuah partai didalam sebuah iklan. Banyaknya kepentingan-kepentingan politik yang ditayangkan dan mendominasi televisi kita di Indonesia. Bahkan, tayangan langsung sebuah persidangan salah satu kasus pembunuhan juga dijadikan tujuan utama untuk ditayangkan dibanding tayangan-tayangan edukasional.
Selain itu, banyaknya tayangan sinetron-sinetron yang tidak mendidik bagi perkembangan anak. Tidak ada pilihan lain lagi bagi anak-anak selain mereka menonton tayangan yang ada di televisi. Anak-anak yang seharusnya sedang mengalami perkembangan bagi moralnya harus menonton tayangan sinetron, gosip, kasus kekerasan, dan lain-lain. Bisa di bayangkan bagaimana nasib anak bangsa kelak ketika sudah dewasa. Konten-konten yang tidak sesuai dengan umur mereka, tidak pantas dan tidak cocok untuk di tonton anak-anak dibawah umur, apalagi jika mereka menonton televisi setiap hari.
Disinilah peran Ibu sebagai orang tua sangat diperlukan. Ibu harus mengawasi perkembangan anak-anaknya. Mulai dari apa pun yang mereka lakukan sehari-hari, sampai tayangan apa yang mereka tonton. Ibu harus mengawasi dan mendampingi anak-anaknya dalam melakukan kegiatan apa pun, termasuk menggunakan internet dan menonton televisi. Jangan sampai Ibu sebagai orang tua lengah mengawasi dan menjaga anak-anaknya.
Pentingnya mendampingi anak-anak saat menonton televisi sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku mereka. Anak-anak cenderung mencontoh apa yang mereka lihat. Sangat berbahaya jika mereka menonton tayangan yang tidak baik, contohnya tayangan perkelahian atau kekerasan. Tidak menutup kemungkinan mereka akan mencontoh dan melakukan apa yang mereka lihat. Benar-benar tidak baik bagi perkembangan anak-anak jika tidak diawasi.
Ibu harus mengarahkan dan memberi pengertian batasan-batasan yang boleh dilakukan dan boleh dilihat mengenai internet dan televisi selain mengawasi mereka. Jika anak-anak sudah diberi pengertian dan diawasi dengan baik, maka kecil kemungkinan mereka mempunyai sikap dan tingkah diluar umur mereka. Pekerjaan yang kelihatannya sederhana, tetapi harus menjadi perhatian serius bagi semua orang tua.

-          Dina Noviana Prihandini, Mahasiswa Universitas PGRI Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar