Sabtu, 24 Desember 2016

Tugas P. Naka : "Pemuda Bersumpah"



Pemuda Bersumpah

Hidup mahasiswa Indonesia! Hidup mahasiswa Indonesia! Hidup mahasiswa Indonesia!
Gemuruh suara yang terdengar saat saya mendatangi parkiran Gedung Umum Universitas PGRI Semarang pada hari Jumat tanggal 28 Oktober. Tanggal 28 Oktober merupakan hari yang bersejarah bagi rakyat Indonesia, karena tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Hari Sumpah Pemuda merupakan hasil dan warisan yang di berikan para pemuda Indonesia pada jaman dulu. Sampai sekarang pun, rakyat Indonesia tetap menghargai, mengapresiasi, dan menjunjung tinggi hari Sumpah Pemuda.
Pemuda jaman sekarang, khusunya mahasiswa, banyak terlena oleh jaman. Terlalu dimanjakan oleh jaman, sehingga mereka terlalu bergantung pada canggihnya teknologi yang memudahkan setiap aktivitas masyarakat, tidak terkecuali mahasiswa. Rakyat menjadi rakyat yang manja, rakyat yang malas. Kemalasan itulah akar dari ketertinggalan kita dengan bangsa lain.

Rasa malas membiarkan kita menjadi generasi yang lemah. Generasi pengecut. Rasa malas adalah akar dari semua keburukan yang terjadi di sekitar kita.
Generasi muda harusnya mengangkat kepala mereka, menyingsingkan lengen baju mereka untuk menjadi generasi yang hebat dan tidak tertindas oleh siapa pun apalagi oleh bangsa lain. Generasi muda harusnya malu pada diri sendiri jika memiliki rasa malas yang terlalu berlebihan. Perangi dan berantas tuntas rasa malas yang ada pada generasi muda bangsa kita.
Pada penggalan pertama Sumpah Pemuda "Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Dalam penggalan pertama, menyiratkan bahwa para pemuda Indonesia memiliki satu tanah air, yaitu Indonesia. Indonesia yang sangat luas, dan beragam.

Kemudian penggalan  kedua dalam Sumpah Pemuda yaitu "Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia." Penggalan tersebut harusnya diresapi dan dihayati dengan sepenuh jiwa dan raga oleh pemuda Indonesia.
Bangsa Indonesia hanya satu. Bangsa Indonesia terdiri dari puluhan bahkan ratusan suku bangsa, dengan bahasa daerah mereka masing-masing. Sangat beragam. Namun, berapa banyak pun suku yang ada, mereka tetap berada dalam satu bangsa yaitu Indonesia. Tak peduli berapa jauh jarak satu daerah ke daerah lain, mereka tetaplah Indonesia.

Terakhir, penggalan dalam Sumpah Pemuda berbunyi "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Bangsa Indonesia memiliki begitu banyak suku dan budaya. Suku-suku tersebut memiliki bahasa daerah masing-masing. Contohnya, seperti bahasa daerah Sunda, Jawa, Batak, dan sebagainya. Bahasa daerah yang beranekaragam tersebut dipersatukan oleh satu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia.
Sebagai mahasiswa, kita harusnya bangga kepada bangsa kita. Sebagai mahasiswa, kita seharusnya bangga pada almamater yang kita pakai. Sebagai mahasiswa, kita harusnya memiliki rasa cinta kepada tanah air kita, Indonesia.

Bangga memiliki Indonesia. Bangga memakai hasil karya Indonesia, contohnya seperti memakai batik. Memamerkan kepada dunia, bahwa Indonesia juga mempunyai salah satu aset dan warisan budaya bangsa yang patut untuk mendapat pengakuan dari dunia.
Selain itu, baik mahasiswa mau pun pemerintah, harusnya bersama-sama untuk bergotong-royong memelihara ketentraman dan keadilan bangsa ini. Contohnya seperti, saat mahasiswa atau bahkan warga yang turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi karena kinerja salah satu anggota pemerintah yang dinilai tidak baik.

Jika demikian, masyarakat sekitar yang tidak terlibat aksi demonstrasi akan merasa terganggu. Jadi, alangkah lebih baiknya jika pemerintah membenahi diri dalam kinerja kerja mereka, sehingga masyarakat pun tidak menimbulkan kegaduhan serta kekacauan di dalam bangsa ini. Selain itu, bangsa Indonesia adalah bangsa yang luas. Bangsa yang memerlukan pengakuan dunia atas keindahan alamnya. Tugas kita sebagai rakyat Indonesia adalah menjaga dan melestarikan semua keindahan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Para pemuda harus menanamkan rasa bangga dan cinta pada tanah Indonesia. Jangan malah kita bangga terhadap bangsa lain, sedangkan malu mengakui bangsa sendiri. Pemuda Indonesia harus menjadi generasi yang membanggakan. Menjadi generasi yang dapat mempertahankan NKRI sampai kapan pun. Semangat yang terdapat pada para pahlawan bangsa kita terdahulu, harus menular dan mengalir dalam diri pemuda Indonesia. Jangan biarkan bangsa ini menderita kembali karena bangsa lain. Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga dan mempertahankan segala sesuatu yang menyangkut bangsa Indonesia ini tanpa terkecuali.

Tanamlah semangat diri yang menggebu, berantas habis rasa malas yang selalu menjadi penyakit bagi kita semua, para pemuda Indonesia. Setiap penyakit pasti memiliki obat, cara kita menyembuhkannya adala tergantung dari bagaimana kita menggunakan obat tersebut. Begitu pun dengan semangat dan rasa malas, semua itu pasti bisa kita obati dan atasi dengan berbagai macam jenis cara.

28 Oktober akan tetap menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indonesia sampai kapan pun. Siapa pun pemimpinnya, hari Sumpah Pemuda merupakan hari yang tidak pernah bisa di musnahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Giliran kita, para mahasiswa, para pejabat, dan para penerus generasi bangsa ini yang patut diandalkan dan harus bisa bertanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi didalam bangsa Indonesia ini.
-Dina Noviana Prihandini, Mahasiswa Universitas PGRI Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar