Sabtu, 24 Desember 2016

Tugas P. Naka : "Primadona Baru"



Primadona Baru

Sangat menarik opini berupa jajak pendapat yang di tuluskan oleh Susanti Agustina S pada 18 Mei 2016 11:39 WIB dalam koran harian Kompas dengan judul “Lebih Asyik Berbincang Lewat Smartphone”. Dewasa ini, trend  ponsel pintar atau smartphone sedang banyak digandrungi di kalangan remaja bahkan anak-anak sampai orang dewasa. Tak jarang, setiap orang pasti memiliki smartphone, baik kelas menengah ke atas maupun menengah ke bawah.
Smartphone seakan memudahkan setiap penggunanya untuk berkomunikasi. Jaman memang sudah berubah, teknologi seakan memperalat kita untuk menjadi pengikutnya. Pengikut yang setia untuk mengikuti perkembangan teknologi dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Semua pekerjaan kita dapat dibantu dengan adanya teknologi, mempermudah dan mempertemukan  orang-orang dari belahan dunia yang berbeda bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi.
Menjalin komunikasi sekarang sangatlah mudah. Bahkan, kita bisa bercengkrama dengan orang-orang yang belum kita kenal sebelumnya. Smartphone menggantikan peranan penting yang selama ini dipegang oleh “surat” untuk berkomunikasi antar orang di wilayah yang berbeda hanya sekadar untuk menanyakan kabar atau menyampaikan informasi yang penting. Saat seseorang mengirim surat untuk orang lain membutuhkan waktu yang lama agar surat tersebut bisa sampai ke orang yang di tuju. Hal itu sangat berbanding terbalik sekali dengan kemajuan jaman menggunakan teknologi canggih yang ada saat ini.
Sekarang ini, setiap orang dibelahan dunia manapun bisa saling bertemu dang berkomunikasi dengan satu sama lain. Tak terkecuali orang yang tidak saling mengenal sekalipun. Kemudahan untuk berkomunikasi ini terdapat dalam fitur-fitur aplikasi yang ada di smartphone, seperti BBM (Blackberry messenger), short message service (SMS), Whatsapp, LINE, skype, Kakao, wechat, Telegram, dan fitur lainnya.
Dengan adanya fitur-fitur tersebut, seseorang tidak hanya bisa saling bertanya kabar melalui tulisan, tetapi bisa juga melalui lisan/suara. Tak sampai disitu, kelebihan fitur-fitur ini juga bisa membuat kita untuk bercengkrama tidak hanya melalui lisan tetapi juga bisa bertemu dan saling face to face melalui fitur video call yang terdapat dalam aplikasi LINE atau menggunakan aplikasi Skype.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan fitur-fitur tersebut seakan menjadi candu baru bagi masyarakat. Masyarakat seakan terhipnotis oleh kehadiran sosok “Primadona Baru” ini. Bahkan, kebiasaan masyarakat yang tak bisa jauh-jauh dari telepon genggam mereka membawa dampak pada generasi berikutnya. Contohnya saja dalam sebuah keluarga, seakan tidak ada lagi waktu untuk berkumpul dan saling bercengkrama antar keluarga tersebut, walau pun mereka sedang berkumpul tapi sebagian besar sibuk dengan urusannya masing-masing dengan memainkan smartphone mereka. Sekali pun mereka mengobrol, tentunya tidak akan fokus dengan apa yang sedang mereka bicarakan karena fokusnya hanya pada telepon genggam mereka masing-masing.
Dari contoh diatas, dapat dilihat betapa keluarga di negara kita begitu krisis kebersamaan. Kebersamaan yang sesungguhnya, tidak terfokus pada kesibukan masing-masing orang saat sedang berkumpul. Dengan begitu, rasa kebersamaan yang sesungguhnya akan dapat kita rasakan disetiap pertemuan.
Setiap teknologi pasti mempunyai dampak positif dan negatifnya. Konsekuensi dalam setiap keputusan pasti ada. Konsekuensi dalam menggunakan telepon genggam contohnya, saat kita memutuskan untuk mulai menggunakannya dan tidak bisa mengontrol diri, maka bersiaplah untuk diperbudak dan menjadi pengikut dari teknologi yang semakin berkembang dan tiada berkesudahan ini.
Smartphone telah menjadi primadona baru di kalangan masyarakat. Menjadi candu seperti sebuah obat yang mengakibatkan ketergantungan bagi penggunanya. Disisi lain banyak hal positif yang dapat kita manfaatkan dari si primadona baru ini untuk kehidupan sehari-hari.
Dina Noviana Prihandini, Mahasiswa Universitas PGRI Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar