Primadona
Baru
Sangat menarik opini berupa jajak
pendapat yang di tuluskan oleh Susanti Agustina S pada 18 Mei 2016 11:39 WIB dalam koran harian Kompas dengan judul “Lebih Asyik
Berbincang Lewat Smartphone”. Dewasa ini, trend
ponsel pintar atau smartphone sedang banyak digandrungi di
kalangan remaja bahkan anak-anak sampai orang dewasa. Tak jarang, setiap orang
pasti memiliki smartphone, baik kelas
menengah ke atas maupun menengah ke bawah.
Smartphone seakan memudahkan setiap
penggunanya untuk berkomunikasi. Jaman memang sudah berubah, teknologi seakan
memperalat kita untuk menjadi pengikutnya. Pengikut yang setia untuk mengikuti
perkembangan teknologi dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Semua
pekerjaan kita dapat dibantu dengan adanya teknologi, mempermudah dan
mempertemukan orang-orang dari belahan
dunia yang berbeda bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi.
Menjalin komunikasi sekarang
sangatlah mudah. Bahkan, kita bisa bercengkrama dengan orang-orang yang belum
kita kenal sebelumnya. Smartphone menggantikan
peranan penting yang selama ini dipegang oleh “surat” untuk berkomunikasi antar
orang di wilayah yang berbeda hanya sekadar untuk menanyakan kabar atau
menyampaikan informasi yang penting. Saat seseorang mengirim surat untuk orang
lain membutuhkan waktu yang lama agar surat tersebut bisa sampai ke orang yang
di tuju. Hal itu sangat berbanding terbalik sekali dengan kemajuan jaman
menggunakan teknologi canggih yang ada saat ini.
Sekarang ini, setiap orang dibelahan dunia
manapun bisa saling bertemu dang berkomunikasi dengan satu sama lain. Tak
terkecuali orang yang tidak saling mengenal sekalipun. Kemudahan untuk
berkomunikasi ini terdapat dalam fitur-fitur aplikasi yang ada di smartphone, seperti BBM (Blackberry messenger), short message service
(SMS), Whatsapp, LINE, skype, Kakao, wechat, Telegram, dan fitur lainnya.
Dengan adanya fitur-fitur tersebut, seseorang tidak hanya bisa saling
bertanya kabar melalui tulisan, tetapi bisa juga melalui lisan/suara. Tak
sampai disitu, kelebihan fitur-fitur ini juga bisa membuat kita untuk
bercengkrama tidak hanya melalui lisan tetapi juga bisa bertemu dan saling face to face melalui fitur video call yang terdapat dalam aplikasi
LINE atau menggunakan aplikasi Skype.
Kemudahan-kemudahan yang
ditawarkan fitur-fitur tersebut seakan menjadi candu baru bagi masyarakat.
Masyarakat seakan terhipnotis oleh kehadiran sosok “Primadona Baru” ini.
Bahkan, kebiasaan masyarakat yang tak bisa jauh-jauh dari telepon genggam
mereka membawa dampak pada generasi berikutnya. Contohnya saja dalam sebuah
keluarga, seakan tidak ada lagi waktu untuk berkumpul dan saling bercengkrama
antar keluarga tersebut, walau pun mereka sedang berkumpul tapi sebagian besar
sibuk dengan urusannya masing-masing dengan memainkan smartphone mereka. Sekali pun mereka mengobrol, tentunya tidak akan
fokus dengan apa yang sedang mereka bicarakan karena fokusnya hanya pada
telepon genggam mereka masing-masing.
Dari contoh diatas, dapat
dilihat betapa keluarga di negara kita begitu krisis kebersamaan. Kebersamaan
yang sesungguhnya, tidak terfokus pada kesibukan masing-masing orang saat
sedang berkumpul. Dengan begitu, rasa kebersamaan yang sesungguhnya akan dapat
kita rasakan disetiap pertemuan.
Setiap teknologi pasti
mempunyai dampak positif dan negatifnya. Konsekuensi dalam setiap keputusan
pasti ada. Konsekuensi dalam menggunakan telepon genggam contohnya, saat kita
memutuskan untuk mulai menggunakannya dan tidak bisa mengontrol diri, maka
bersiaplah untuk diperbudak dan menjadi pengikut dari teknologi yang semakin
berkembang dan tiada berkesudahan ini.
Smartphone telah menjadi primadona baru
di kalangan masyarakat. Menjadi candu seperti sebuah obat yang mengakibatkan
ketergantungan bagi penggunanya. Disisi lain banyak hal positif yang dapat kita
manfaatkan dari si primadona baru ini untuk kehidupan sehari-hari.
Dina Noviana Prihandini, Mahasiswa
Universitas PGRI Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar